Ingin Bangun Museum di Situs Perahu Kuno di Tanjabtim, Pemkab Alami Kendala

Kamis, 29 Agustus 2019 | 09:24:32 WIB | Dibaca: 678 Kali


Rencana Pemkab Tanjabtim ingin bangun museum di situs perahu kuno, terkendala.
Rencana Pemkab Tanjabtim ingin bangun museum di situs perahu kuno, terkendala.

MUARA SABAK - Proses ekskavasi situs perahu kuno di Kabupaten Tanjab Timur mencapai 25 persen, Keinginan Bupati di lokasi situs akan dibangun sebuah museum harus melalui proses panjang.

Banyaknya penemuan beragam situs baik percandian, benda benda kuno hingga situs percandian di Kabupaten Tanjabtim, membuat Bupati Romi menginginkan adanya pembangunan museum.

Terlebih di kawasan perahu kuno yang diduga memiliki nilai sejarah yang sangat kental.

Hal tersebut sudah lama menjadi wacana pemda, ditambah pada saat konferensi pers Arkeolog UI bersama pemda pada Jumat lalu.

Bupati Romi kembali menyinggung keinginannya untuk mrmbangun museum di lokasi perahu kuno tersebut.

Namun keinginan Bupati untuk membangun museum tersebut bukanlah perkara mudah dan membutuhkan proses waktu yang panjang.

Selain itu juga membutuhkan biaya yang cukup besar jika dilihat dengan kebutuhan mendesak Kabupaten wacana tersebut sulit dapat terkabul dalam waktu dekat.

Hal tersebut dikatakan Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Tanjab Timur, Teguh Ronaldo saat dikonfirmasi tribunjambi.com menurutnya untuk wacana pembangunan museum tersebut bukan perkara mudah dan membutuhkan proses panjang.

"Rencananya ke depan, kita akan membentuk semacam forum diskusi (FGD) melibatkan lintas instansi dan sektor lain. Tujuannya untuk membahas segala budaya yang ada di tanjabtim bukan hanya sejarah perahu kuno saja," jelasnya

Dikatakannya pula, sebelum membuat museum beberapa hal perlu dipertimbangkan dan diperhatikan. Memang terbilang kecil namun penting. Salah satunya buku penunjang yang memaparkan kilas balik sejarah Tanjab Timur.

Selain sebagai pedoman awal buku tersebut juga dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk diajukan ke kementerian.

"Terutama terkait peradaban sejarah budaya di tanjab yang terangkai dan satu. Sehingga tidak hanya potensi budaya namun juga wisata dapat terbuka," ujarnya.

Menurutnya untuk membuat museum dengan hanya menunjukkan hasil penelitian perahu kuno tersebut, kemungkinan kecil belum bisa untuk diterima kementerian untuk dapat dijadikan museum jika tidak didukung dengan sejarah lainnya yang berkaitan. 

"Maka dari itu langkah pertama yang mungkin dapat dilakukan pemda usai penelitian nantinya dengan melakukan forum diskusi," bebernya.

Selain Itu permasalahan lain yang juga harus dipertimbangkan,  untuk syarat syarat membuat museum juga tinggi, dimana dilihat dari jumlah koleksi situs yang temukan.

Karena sudah ditentukan standarnya juga keamanan dan luasan area.

Menurutnya untuk saat ini selain buku, akses dan petunjuk jalan penunjang sejarah masih minim. Dan juga terkendala tidak adanya tim ahli cagar budaya di Kabupaten.

"Untuk membuat tim ahli cagar budaya saat ini juga belum ada, tim tersebut ada dua tim pendaftaran cagar budaya dan ahli cagar budaya yang telah memiliki sertifikat dari kementrian," jelasnya.

Sesuai aturan pada UU tiap daerah dan provinsi kabupaten kota wajib memiliki tim tersebut. Sesuai UU no no 11 tahun 2010 tentang cagar budaya.terlebih di kabupaten tanjab timur sendiri memiliki potensi dan nilai sejarah cukup tinggi. (usn)

 

Pengaduan Masyarakat Online

Informasi jati diri dan isi pengaduan tidak akan ditampilkan dihalaman website ini dan kami akan merahasiakan jati diri Anda. Identitas anda akan kami jaga dan lindungi secara hukum.